Rabu, 15 Oktober 2014

Senjata Super Canggih 
untuk Perang Masa Depan




JAKARTA, i-Techmagazine.com: Kekerasan dan konflik telah menjadi cirri khas kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dimulai dengan senjata sederhana, orang mengembangkan metode yang lebih canggih untuk saling membunuh.Dalam perkembangannya, teknologi telah mendominasi perang sejak awal 1900-an. Yang mengejutkan, mungkin tidak kurang dari 190 juta orang terbunuh dalam 25 konflik terbesar selama abad 20. Dan kini, senjata-senjata canggih seperti smart bom yang dijatuhkan dari pesawat pembom siluman, ditambah dengan sensor berbasis ruang dan navigasi satelit presisi, memberikan keuntungan yang menentukan dalam perang konvensional.
Dalam pertarungan berbiaya tinggi ini, lawan-lawan yang kurang mampu akan menyusut jumlahnya. Tapi bersamaan dengan itu, semangat mereka tidak lantas patah. Mereka akan mengubah taktik ke arah perang gerilya. Karenanya korban jiwa akan tetap banyak.
Sejauh ini, seperti dilansir Newscientist.com beberapa hari lalu, Amerika Serikat sebagaia dikuasa yang mendominasi di segala lini merasa yakin bahwa keunggulan dalam teknologi akan menjamin tercapainya kemenangan. Meskipun kritikus tidak sependapat tentang hal ini, mereka tetap tergila-gila dengan pengembangan teknologi perang.

Karenanya sejumlah teknologi canggih dalam bidang persenjataan terus dikembangkan. Termasuk system pesawat tanpa awak, pesawat robot dan berbagai persenjataan canggih dan mahal lainnya.
Untuk perencanaan perang di masa depan, salah satu yang sedang dikembangkan adalah robot terbang. Sementara kendaraan pintar tanpa sopir direncanakan bisa jadi alat pemasok senjata dan amunisi. Satuan-satuan infanteri mungkin akan didukung dengan pasukan robot eksosekeleton bertenaga besar serta teknologi canggih robot keledai yang tahan banting.
Medan tempur masa depan tampaknya tidak hanya akan ada di bumi, tetapi akan merambah juga ke luar angkasa. Ruang orbit dan pesawat luar angkasa super canggih akan punya peran besar.
Pesawat robot luar angkasa mungkin akan lebih banyak digunakan untuk melindungi sejumlah instalasi militer dengan memanfaatkan presisi Global Positioning System (GPS); serta untuk melindungi berbagai asset berharga lainnya di luar angkasa.
Musuh yang tidak memiliki teknologi super-canggih seperti itu, akan sangat sulit untuk bersembunyi dari serangan. Sekaligus sama sulitnya menyembunyikan persenjataan yang dimilikinya.
Karena sejumlah senjata baru sedang dikembangkan, terutama sistem persenjatan untuk menyerang bunker yang dalam, teknologi pencari posisi hulu ledak dan bom penggali super-kuat.
Salah satu skema yang paling ambisius adalah untuk membangun perisai guna melindungi rudal antarbenua.
Hal ini akan melibatkan kombinasi laser udara dan rudal, meskipun program laser terbukti lebih menantang, dengan teknologi untuk menembak rudal dengan rudal.
Bahkan system persenjataan cahaya Neutrino yang dapat menyorot ke seluruh permukaan bumi dan menyerang senjata nuklir di sisi lain dari planet ini sudah mulai dibayangkan untuk dipergunakan di masa depan.
Senjata Taser Kontroversial, yang memberikan kejutan listrik melalui kabel, sudah secara luas digunakan oleh polisi dan militer.
Tapi militer Amerika sekarang konon sedang mengembangkan versi nirkabel-nya. Senjata ini diperkirakan dapat menyapu orang banyak dengan sengatan listrik.
Militer AS telah mengembangkan apa yang disebut Active Denial System. Sistem persenjataan yang dikenal juga sebagai "people zapper" ini menggunakan gelombang microwave untuk menimbulkan rasa sakit tanpa kerusakan. Ini tidak mematikan tapi bias menimbulkan rasa sakit luar biasa dan melumpuhkan.
Meskipun sangat dikuatirkan senjata ini bias disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, namun pengembangannya tidak pernah berhenti.
Senjata kimia non-mematikan termasuk Calmatives yang sangat berbahaya secara anastetis juga sedang dikembangkan.
Bahkan para peneliti kimia AS telah memasukkan ide-ide aneh dalam pengembangan senjata. Termasuk jenis senjata kimia yang mengganggu dengan kemungkinan dapat mengubah musuh menjadi homoseksual.
WHO memperkirakan bahwa 731.000 orang tewas akibat perang dan kekerasan di seluruh dunia pada tahun 2002 saja.
Meski demikian, ambisi manusia untuk terus mengembangkan senjata-senjata super-canggih yang sangat meluluhlantakkan tetapi tidak pernah padam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar