Sebelum bicara tentang spirulina dan chlorella, ketahuilah dulu
bahwa antioksidan adalah senyawa yang dibentuk oleh tubuh atau
terkandung dalam bahan makanan. Antioksidan berfungsi melindungi sel-sel
tubuh dari efek radikal bebas.
Radikal
bebas sendiri merupakan molekul yang dilepaskan oleh tubuh sebagai
hasil metabolisme makanan, juga molekul yang dihasilkan oleh polusi
seperti asap rokok, asap kendaraan, dan lainnya. Radikal bebas dapat
merusak sel-sel tubuh, dan mempunyai peran dalam timbulnya penyakit jantung, kanker,
dan penyakit berbahaya lainnya. “Paparan polusi di kota besar makin
meningkat. Untuk itu, setiap hari tubuh memerlukan antioksidan untuk
menetralisasi radikal bebas dalam tubuh,” kata dr. Carmelita.
Sejumlah
biota laut, seperti rumput laut (dan juga ganggang air tawar) memang
mengandung kadar protein yang cukup tinggi, asam lemak yang baik untuk
tubuh, dan mengandung serat, vitamin
dan mineral, juga senyawa lainnya yang bersifat antibakteri. “Tapi,
untuk mengetahui seberapa kuat kandungan antioksidan dalam biota laut,
seperti pada spirulina dan chlorella, hingga saat ini masih dalam
penelitian di laboratorium. Masih sedikit sekali penelitian yang
melibatkan manusia untuk melihat manfaat dan efek jangka pendek dan
jangka panjangnya pada manusia,” jelas dr. Carmelita.
Tak
hanya itu, teknologi yang diperlukan untuk budi daya atau pengolahan
biota laut, seperti pada chlorella dan spirulina tersebut, cukup rumit
dan berbiaya tinggi, termasuk dalam hal pengolahan agar dapat
dikonsumsi manusia. Belum lagi, masalah pencemaran laut oleh logam berat
dan limbah bahan beracun dan berbahaya yang juga mengancam kelayakan
ganggang untuk dikonsumsi. “Hal-hal inilah yang perlu menjadi
pertimbangan untuk lebih teliti dalam memilih produk antioksidan dari
laut,” kata dr. Carmelita, menyarankan. (f)
Tentang Chlorella klik sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar